Jumat, 25 Juli 2008

Kapan Giliran Kita?

Kehidupanlah yang membuat demikian

Pasti mati, mati !!!

Tiada yang kekal kecuali ‘Dia’

Dulu siA, kemarin siB, sekarang siC…


Kapan giliran kita?


Masa tinggal digoa sempit

Sendiri, tiada teman

Gelap gulita tak bisa apa-apa

Jangankan gerak, bernafaspun tak mampu

Rasanya ingin kembali kedunia

Namun apa daya, sia-sia…


Aku tak betah !!!


Tiap hari dihajar makhluk-makhluk aneh

Mereka tak memberi kesempatan

Belum kujawab sudah dihantam

Mulut serasa dibungkam

Gemetar berselimut ketakutan


“Tolong…tol, tolong…”


Tiada yang menolongku

Pacar, teman, keluarga malah enak-enakan

Apa yang harus aku lakukan?


Wonosobo, 22 Maret 2008

As-Sa’ah

Waktu begitu cepat berlalu

Aku tak kuasa menahannya

Datang dan pergi begitu saja


Ku ingin berlari bersama angin

Mengalir deras bersama air

Berkobar bersama api

Dan menimbun bersama tanah

Sungguh, ku ingin bersama mereka…


Jiwa ini tak henti-henti menodai

Hanya kotoran yang slalu tampak dimata

Dimanakah aku bisa mendapat cahaya?

Kapankah aku peroleh embun pagi?


Aku terpelanting masa

Hantaman demi hantaman terus mendera

Ku tak berdaya dibuatnya

Oh, malang sekali nasibku ini


Hai waktu, maukah engkau berdamai denganku?

Kalau kau tak mau, kuharus cari siapa lagi?

Kau adalah bagian hidupku

Kau adalah samuderaku


Surakarta, 29 Juni 2008

Penipu Tolol

Huh…

Unik sekali hidup ini

Aku sendiri disini

Melihat orang ketawa-ketiwi

Seolah tak punya beban

Nikmat sekali…

Apakah benar, dalam raga ada jiwa?

Siapakah yang menggerakkan raga?

Benarkah itu jiwa?


Sungguh unik…

Aku tak bisa membedakan,

Aku mengukir hidup atau hidup mengukir aku…

Aku membalik atau dibalik…

Hey…kamu tahu itu nggak?


Ha, ha, ha…

Ku ingin menertawai diriku sendiri

Ternyata aku tolol

Lalu kenapa kalau tolol?

Kok kamu ikut tertawa?

Apa kamu juga tolol?


Disini kulihat banyak orang ketakutan

Anehnya mereka bangga

Katanya “aku pemberani”

Ha, ha, ha…

Mereka malu akan dirinya

Menipu diri sendiri

Kalau dunia penuh penipu, ku harus percaya siapa?

Aku ini juga penipu…

Sungguh, aku nggak bohong

Aku adalah penipu…

Mau bukti?

Tulisan ini adalah bukti



Wonosobo, 23 Januari 2008

Lilin kecilku

Mentari bersinar terang hari ini…

Menyinari alam yang sedang menari dan menyanyi

Begitu pula rasa ini…

Terangi sudut gelap dalam hati


Lautan cinta tak mampu melukiskan

Jutaan kata tak mampu menuturkan

Aduhai, mengagumkan…

Sebuah mahakarya penguasa kehidupan


Wajahmu slalu tampak dimataku

Seakan dunia ini adalah dirimu

Hey Cah Ayu…

Benarkah kau purnamaku?


Patutkah diri ini untuk berharap,

Ketika Purnama telah memiliki Bintang?

Sedang aku adalah lilin kecil

Yang terombang-ambing oleh angin


Perjalanan masih panjang

Ku tak ingin terhanyut bah air pasang

Ku masih harus berlayar

Lambaian tangan ini mengakhiri sebuah kisah


Wonosobo, 17 Juli 2008

Punya Siapa?

Gadis ayu berlari-lari

Tertawa ria penuh pesona

Bermanja-manja di sinar mentari

Aduh haiii… manis sekali


Disana pemuda berkacamata

Asik berjalan sambil membaca

Entah apa yang ia baca

Sampai beringin pun tak tampak olehnya


Pak ‘batagor’ mulai menjajakan jajanan

Gadis itu langsung melahap habis

Bagai singa lapar mendapat mangsa

Aduh enaknya…


Disudut yang berbeda

Kerudung gadis jelita melamabi-lambai

Busana merah muda

Cocok dengan warna kulitnya


Dikelilingi kumbang-kumbang

Meski tak semua mendekati

Sungguh menawan

Punya siapakah ia gerangan?..


Wonosobo, 26 Juni 2008